Posts Tagged ‘John McFarlane

23
Nov
10

Pangeran Homoseksual dari Arab Saudi, Sang Pembunuh dan Penganiaya Pembantu Laki-laki

Dibawah ini bisa disaksikan rekaman CCTV daripada pemukulan dan penganiayaan yang dilakukan oleh seorang pangeran Arab Saudi yang bernama Saud Abdulaziz Bin Nazzer Al Saud terhadap pembantu laki-lakinya yang bernama Bandar Abdulaziz yang berakhir dengan penganiayaan seksual dan pembunuhan sang pembantu. Sang pangeran adalah cucu daripada raja Arab Saudi Ibn Saud dan anak laki-laki dari kemenakan Raja Arab Saudi, Abdullah.


Gay Saudi Prince Murder Black Lover

Untuk lebih jelasnya, tulisan dari VIVANews berikut memberitakan rinican mengenai peristiwa pembunuhan, penyiksaaan serta penganiayaan seksual dari seorang pangeran gay yang berasal dari negara yang termasuk negara-negara yang telah dan selalu menjalankan Syariat Islam.

VIVAnews – Seorang pangeran dari Arab Saudi dinyatakan bersalah membunuh seorang pembantunya, yang juga menjadi korban kekerasan seksual, di London, Inggris. Maka, terpidana bernama Saud Abdulaziz Bin Nasser Al Saud itu terancam hukuman penjara seumur hidup di Inggris.

Demikian keputusan dewan juri sidang pengadilan di London, Selasa 19 Oktober 2010, seperti yang diungkapkan stasiun televisi CNN. Pada sidang Rabu, 20 Oktober 2010, hakim akan menentukan hukuman bagi Saud, yang bersalah atas dakwaan pembunuhan dan penganiayaan fisik secara memilukan. Namun, menurut undang-undang di Inggris, hukuman maksimal bagi pelaku kasus pembunuhan adalah penjara seumur hidup.

Saud masih punya hubungan kerabat dengan keluarga penguasa Kerajaan Arab Saudi. Pria berusia 34 itu merupakan putra dari keponakan Raja Arab Saudi, Abdullah, sehingga bergelar pangeran.

Pembantu Saud yang menjadi korban bernama Bandar Abdulaziz. Berusia 32 tahun, Abdulaziz adalah yatim piatu yang diadopsi oleh seorang keluarga kaya dan bekerja untuk Saud dalam tiga tahun terakhir.

Abdulaziz ditemukan tewas dengan luka pukulan dan cekikan di dalam kamar hotel Landmark di distrik Marylebone, London, pada 15 Februari 2010. Aksi kekerasan pelaku kepada korban terekam dalam kamera CCTV yang dipasang di suatu elevator hotel pada Januari 2010. Tayangan CCTV itu turut menjadi alat bukti untuk memberatkan Saud.

Dalam sidang Selasa lalu, terdakwa tidak menyangkal kasus pembunuhan yang menjeratnya. Dia pun tidak menunjukkan reaksi saat juri membacakan putuan.

Pejabat Kepolisian Metropolitan London, John McFarlane, mengungkapkan bahwa Saud berupaya mengarang cerita mengenai kematian korban saat ditanya selama sidang. “Saat dipastikan bahwa keterangannya tidak berdasar, dia lalu berupaya mendapatkan kekebalan diplomatik, namun dia tidak layak mendapatkannya,” kata McFarlane.

Salah satu kebohongan yang dilontarkan Saud adalah menyatakan bahwa korban sempat diserang oleh perampok tiga pekan sebelumnya sehingga di tubuhnya terdapat luka lebam.

Namun, laporan pengadilan menyebutkan bahwa Abdulaziz ditemukan di tempat tidur dengan luka pada mata, bibir, gigi, telinga, otak, leher, pungung, dada, dan perutnya. Pada pipinya juga terdapat bekas gigitan yang disebut pengadilan sebagai bukti bentuk pemaksaan seksual.

Jaksa penuntut, Jonathan Laidlaw, mengatakan bahwa luka tersebut kebanyakan disebabkan oleh pukulan keras pada kepala dan wajahnya. Pukulan yang mengakibatkan luka parah ini diduga dilakukan sebelum dia mati.

Bekas darah yang ditemukan di kamarnya jelas menunjukkan bahwa korban telah menjadi sasaran penyiksaan sebelum dia akhirnya terbunuh,” ujar Laidlaw.

***

Tulisan ini merupakan postingan ke-13 di blog ini mengenai rencana pelaksanaan Kongres Kebudayaan Minangkabau 2010 atau yang dikenal sebagai KKM 2010 oleh para patriarch Minangkabau seperti Saafroeddin Bahar dan Mochtar Naim.

Tulisan ini juga berkenaan dengan perbuatan-perbuatan biadab kaum Padri sekitar 200 tahun yang lalu terhadap orang Minangkabau dan budaya Minangkabau, serta usaha-usaha patriarkalisasi budaya Minangkabau yang berlangsung secara terus menerus, yang sudah dimulai jauh-jauh hari sebelum masa kaum Padri dan yang masih terus berlanjut sampai sekarang. Kini usaha-usaha itu menjadi semakin intensif dan memiliki beragam motif; mulai dari penjinakan masyarakat Minangkabau oleh bapak-bapak penguasa Republik Indonesia sampai kepada isu-isu seperti penerapan Syariat Islam, kekhalifahan Islamiyah , arabisasi, arab-saudisasi maupun peng-Islam-an orang Minangkabau lebih lanjut yang dianggap belum menjalankan “Islam yang benar”, “orang Minangkabau dan budaya Minangkabau yang Jahiliyah” dan lain-lain ungkapan penistaan terhadap budaya Minangkabau dan orang Minangkabau.

Kajian mengenai masyarakat Arab Saudi akan membantu dalam penyelesaian kasus-kasus penganiayaan, penyiksaan, pembunuhan, pemerkosaan serta perbuatan-perbuatan biadab terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi serta negara-negara Arab lainnya yang dikenal sebagai TKW (Tenaga Kerja Wanita) Indonesia seperti kasus Sumiati dan Kikim yang baru-baru ini terjadi




Mei 2024
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Blog Stats

  • 238.879 hits